Viral objek wisata
negara di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten, ekonomi masyarakat
setempat bertambah, kantongi jutaan rupiah per hari. Masyarakat warga dekat
objek wisata negara di atas awan Gunung Luhur memperoleh imbas positif dengan
viralnya wisata tersebut.
Perekonomian warga
bertambah ekstrem, apalagi sampai kantongi jutaan rupiah per hari! Viralnya obyek wisata
Negara di Atas awan Gunung Luhur di Kabupaten Lebak, Banten berakibat pada
ekonomi masyarakat setempat. Mereka ramai- ramai mendirikan usaha di Gunung
Luhur.
Kepala Desa Citorek
Kidul, Narta ataupun Jaro Atok, berkata ada puluhan keluarga yang mendirikan
bermacam berbagai usaha di Gunung Luhur, mulai dari berdagang sampai sediakan
akomodasi semacam tenda serta penginapan.
" Terdapat puluhan
keluarga turut andil, awal mulanya tidak memiliki mata pencaharian, semacam
janda- janda tua, kita utamakan orang- orang semacam itu, Alhamdulillah kita
rasakan kenaikan ekonomi," kata Jaro Atok kepada Kompas. com lewat
sambungan telepon, Selasa( 24/ 9/ 2019).
Semenjak mulai
didatangi turis pada September 2018 kemudian, ia berkata telah mulai timbul
geliat ekonomi di Gunung Luhur, puncaknya merupakan dikala ramai turis sehabis
lebaran Idul Fitri 2019 kemudian, serta sebagian minggu belum lama ini.
Jaro Atok berkata,
keuntungan dialami oleh para masyarakat yang membuka usaha di Gunung Luhur.
Bila dihitung nilai, kata ia, jumlahnya dapat menggapai jutaan rupiah per hari.
" Saat ini sangat
terasa oleh masyarakat, nilainya jika diperkirakan dapat di atas UMK Kabupaten
Lebak dalam satu hari di akhir minggu dikala ramai," kata ia.
Dikenal Upah Minumum
Kabupaten( UMK) Lebak 2019 ini merupakan sebesar Rp 2. 498. 068. Sementara itu, kata
Jaro Atok, tadinya masyarakat di desanya rata- rata merupakan bermata
pencaharian bagaikan petani serta gurandil ataupun penambang emas di lahan sisa
aset PT Antam dengan pemasukan tidak menentu.
Geliat ekonomi pula
tidak cuma dialami oleh masyarakat Citorek saja. Bagi Jaro Atok, masyarakat
yang terletak di jalan ke Gunung Luhur pula merasakan akibatnya dengan membuka
usaha buat kebutuhan turis.
" Sebagian kepala
desa cerita ke aku jika warganya banyak yang buka usaha tempat rehat serta
warung di sejauh jalan ke Gunung Luhur, mulai dari Cipanas sampai Citorek,
Alhamdulillah banyak berkahnya," cerita ia.
Jaro Atok berharap,
obyek wisata Gunung Luhur yang menyuguhkan panorama hamparan awan, dapat ditata
lebih baik oleh buat kebaikan bersama, paling utama buat akses jalur yang
dikala ini dikeluhkan oleh para turis.
" Jalur sangat
menekan, kami berharap dapat lekas dituntaskan.
Kami pula mau terdapat
posko polisi, buat kenyamanan serta keamanan, sebab banyak wisatawan
dikhawatirkan terdapat kriminalitas," kata ia.
